PERKEMBANGAN ANAK

SELAMAT DATANG DI BLOG INI...................
BLOG INI BERISI KUMPULAN ARTIKEL - ARTIKEL TENTANG PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SI KECIL DARI BEBERAPA SUMBER............
SEMOGA BLOG INI BISA MENAMBAH WAWASAN & PENGETAHUAN TENTANG PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN SI KECIL ANDA..........

Rabu, 18 Juli 2012

Si Pemalu

Si Pemalu
Senin, 9 Juli 2012
Sebuah penelitian mengungkap, watak pemalu bersifat bawaan atau keturunan. Ada dugaan, ibu yang mengalami tekanan jiwa dan fisik selama hamil dapat melahirkan anak yang berpembawaan pemalu.  Berikut ciri-ciri anak pemalu:
  • Menghindari kontak mata.
  • Tidak mau melakukan apa-apa atau lebih banyak diam saat  berinteraksi.
  • Kadang memperlihatkan perilaku mengamuk (temper tantrum) untuk melepaskan kecemasannya.
  • Tidak banyak bicara, menjawab secukupnya seperti "ya", "tidak", atau "tidak tahu".
  • Tidak mau mengikuti kegiatan-kegiatan di kelas.
  • Tidak mau meminta pertolongan atau bertanya kepada orang yang tidak dikenalnya.
  • Mengalami demam panggung (pipi memerah, tangan berkeringat, bibir kering, keluar keringat dingin) di saat-saat tertentu.
  • Menggunakan alasan sakit agar tak berhubungan dengan orang lain (misal, agar tidak tampil di acara tertentu).
  • Mengalami psikosomatis, entah perutnya sakit atau kepalanya yang sakit, di saat-saat tertentu seperti saat hendak tampil pada lomba atau di panggung.
  • Merasa tidak ada yang menyukainya. Ini terjadi karena anak minim dan sungkan untuk bergaul serta berinteraksi.

Cara Mengatasi
Bagaimanapun, orangtua harus berusaha mencari jalan agar sifat itu tidak menghambat potensi dan kemampuan anak. Jika orangtua cenderung bersikap overprotektif terhadap anak atau selalu berperan mewakili anak, mulai sekarang biarkan anak memerankan dirinya sendiri. Dengan begitu, keberanian anak akan tumbuh karena ia dihadapkan langsung dengan berbagai situasi dan kondisi yang berbeda.
Upaya lain yang dapat dilakukan adalah mengarahkan anak untuk berteman baik dengan satu teman dulu. Dari satu teman nanti akan berkembang menjadi dua dan seterusnya. Tak perlu mengkritik anak pemalu karena akan membuatnya lebih menarik diri dan menilai dirinya secara negatif. Tak perlu juga memaksanya melakukan sesuatu yang membuatnya merasa tidak nyaman. Misal, menyuruhnya berkeliling untuk menyalami saudaranya satu per satu atau membiarkan si prasekolah sendirian pergi ke pesta teman, meskipun itu  di samping rumah.
Hindari melabel atau mengolok-olok anak dengan sebutan, “si pemalu”,  “ndeso”, “malu-maluin,” dan lainnya yang membuat anak justru semakin malu menampilkan diri. Jika rasa percaya diri anak mulai tumbuh, akan terlihat perubahan yang positif, yaitu anak lebih berani mengutarakan pendapat, maju ke depan kelas, dan bahkan menari bersama-kawan-kawannya di pentas sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar