PERKEMBANGAN ANAK

SELAMAT DATANG DI BLOG INI...................
BLOG INI BERISI KUMPULAN ARTIKEL - ARTIKEL TENTANG PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SI KECIL DARI BEBERAPA SUMBER............
SEMOGA BLOG INI BISA MENAMBAH WAWASAN & PENGETAHUAN TENTANG PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN SI KECIL ANDA..........

Selasa, 24 Juli 2012

Ayo, Bermain Angka dan Huruf !!

Ayo Bermain Angka dan Huruf
Setiap saat Anda bisa mengajarkan apa saja pada balita. Melalui aktivitas sehari-hari yang bisa langsung dilihatnya, termasuk mengenalkan angka dan huruf. Lewat bermain, pengenalan konsep bilangan dan huruf lebih mudah diingat balita.  Perkenalan balita dengan dua hal ini bisa menjadi bekal penting di sekolah.

1. Menyentuh huruf
  • Siapkan 2 set mainan huruf berukuran besar.
  • Ambil satu huruf, minta anak mengambil huruf yang sama dengan yang Anda ambil.
  • Sebutkan nama hurufnya. Misalnya Anda mengambil huruf R, sebutkan huruf R. Minta anak mengangkat huruf R.
  • Katakan pada anak, huruf R adalah awal dari namanya. Misal, “R. Randy.”
  • Lakukan untuk huruf lain, bahwa huruf yang dia pegang merupakan huruf awal dari nama orang yang dia kenal.
Anak belajar: Merasai bentuk huruf dan mengenal bunyi huruf.

2. Merangkai huruf plastik
  • Siapkan 2 set mainan huruf ukuran besar.
  • Rangkai beberapa huruf menjadi kata atau nama. Misalnya, “b-o-l-a”
  • Minta anak mengucapkan setiap huruf sesuai bunyinya.
Anak belajar: Kata dibentuk dari rangkaian huruf dan setiap huruf punya bunyi yang berbeda.

3. Membaca huruf dari kartu huruf dan gambar
  • Sediakan kartu huruf bergambar.
  • Minta anak memilih satu kartu.
  • Sebutkan nama huruf yang tertera pada kartu, sebutkan gambarnya. Misalnya “A”, Anggur. “B”, Bola. “C”, Cacing, dan seterusnya.
  • Cara lain adalah, susun kartu berdasar urutan alfabet.
  • Ajarkan  anak tentang urutan alfabet.
Anak belajar: Melihat bentuk huruf, mengenal bunyi huruf, dan urutan huruf.

4. Menghitung biji-bijian. Mengenal angka berarti mengenal konsep “banyaknya benda”. Ajarkan anak menghitung benda, bukan mengingat angka atau urutan angka.
  • Sediakan biji kacang yang besar, yang tidak muat masuk lubang hidung dan lubang telinga. Misalnya, kacang kulit, kacang merah, sendok es krim atau stik bekas es krim.
  • Ambil 10 buah, kemudian mulailah menghitung sendiri.
  • Bersama anak, mulailah menghitung dari 1 sampai 10.
  • Kombinasikan dengan mengambilnya 2 buah, minta anak menyebutkan jumlahnya.
Variasi permainan:
  • Ambil 5 buah biji kacang. Mulai dengan mengurangi. Ambil 2 buah biji, kemudian minta anak menghitung sisanya.
  • Coba penambahan. Ambil 5 buah biji kacang. Pisahkan menjadi 2 dan 3. Tambahkan 2 dengan 1, minta anak menghitung jumlahnya.
  • Minta anak melihat dari yang tampak: mana lebih banyak, 3 atau 2.
Anak belajar: Konsep membilang, konsep mengurangi dan menambah, konsep lebih banyak dan lebih sedikit.

5. Belanja buah. Prinsip menghitung pada anak balita  adalah melihat dan menyentuh benda.
  • Libatkan anak berbelanja buah. Siapkan plastik, minta anak memasukkan ke dalamnya 3 buah apel berwarna pink.
  • Siapkan kantong plastik lain, minta anak memasukkan ke dalamnya 2 buah pear warna kuning.
  • Siapkan kantong plastik lain, minta anak memasukkan 5 buah jeruk.
Anak belajar: Konsep jumlah dan warna

6. Mengenal bentuk angka. Mengenalkan angka berarti juga mengenalkan konsep tulisan atau bentuk angka. Misalnya 3 = tiga buah jeruk.  
  • Sediakan mainan angka dari bahan plastik.
  • Sediakan benda seperti biji, buah atau sendok.
  • Minta anak mengambil 3 buah sendok, sementara Anda mengambil angka 3. Letakkan angka 3 di dekat 3 buah benda tadi.
  • Lakukan beberapa kali dengan jumlah yang berbeda-beda.
  • Bergantian dengan anak, sediakan benda sejumlah tertentu, kemudian minta anak menyiapkan angka pada mainannya.
Variasi permainan:
  • Gunakan kartu bergambar bertuliskan angka. Ambil satu kartu, minta anak menghitung jumlah gambar yang tercantum. Anda sebutkan angka yang tertulis pada kartu itu.
  • Sediakan buku aktivitas yang di dalamnya terdapat gambar benda dan angka yang menunjukkan jumlah benda itu.
  • Minta anak mengikuti bentuk angka dengan jari telunjuknya. Bila anak masih kecil, pegang tangannya, gerakkan tangannya mengikuti bentuk angka.
Anak belajar: Mengenal bentuk angka dan memahami jumlah dengan simbol angka.

7. Memancing huruf dan angka
  • Buat huruf dan angka dari styrofoam tipis.
  • Jiplakkan huruf dan angka dari bahan styrofoam tadi di atas kertas stiker spotlight beberapa warna. Buka stiker, rekatkan pada angka dan huruf. Sekarang, Anda punya huruf dan angka berwarna-warni.
  • Ikat setiap huruf dan angka dengan tali kenur.
  • Masukkan semua huruf dan angka ke dalam ember, dengan tali atau benang menjulur keluar.
  • Minta anak mengambil satu. Lihat angka atau huruf yang dia ambil, bantu anak menyebut angka atau huruf yang ada di ujung tali.
  • Lakukan beberapa kali. Ulangi permainan ini kapan pun anak ingin memainkannya
Anak belajar: Angka dan huruf

8. Memisahkan warna, ukuran dan bentuk. Anak-anak senang memilah mainannya dan menghitungnya satu persatu.  
• Gunakan kotak mainan anak yang berisi balok warna-warni.
• Minta anak memisahkan warna merah, kuning, biru dan hijau
• Minta anak menghitung jumlah setiap warna.
Variasi:
•  Pisahkan sesuai bentuk, misalnya pisahkan segi tiga dari segi empat
•  Pisahkan sesuai ukuran. Pisahkan yang kecil dari yang besar.
Anak belajar: Jumlah, warna, bentuk dan ukuran.

9. Mewarnai angka dan huruf
  • Sediakan buku mewarnai yang terdiri dari gambar dan huruf, atau gambar dan angka.
  • Sediakan krayon atau pinsil warna
  • Secara bergantian, Anda mewarnai gambarnya, sementara anak mewarnai angka atau huruf.
  • Sebutkan bunyi huruf yang diwarnai anak. Misalnya, “H” seperti hhh. Untuk mengawali kata “handuk”.
  • Sebutkan angka yang diwarnai anak.

Semua Anak Kreatif dan Berbakat !!!!!!!



Semua Anak Kreatif dan Berbakat! 

  Anak kreatif dapat memecahkan berbagai persoalan yang dihadapinya dengan cara yang efektif, tidak takut melakukan kesalahan, mau berusaha dan mangambil risiko hingga mendapatkan ide yang inovatif.

Orangtua dan guru harus mampu menciptakan iklim yang menunjang dan mendorong anak merasa tertantang untuk berkreasi.
Banyak orangtua, sadar atau tidak, menganggap anak yang pandai adalah anak yang unggul secara akademik. Tanpa menyadari bahwa kreativitas dan bakat juga perlu dibangun agar anak berhasil dalam kehidupan.
Tantangannya adalah, bagaimana mendidik anak agar menjadi unggul secara akademik dan juga kreatif ?
Yelia Dini Puspita, M.Psi, dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (LPTUI) mengatakan, kreativitas adalah kemampuan untuk berpikir secara berbeda sehingga menghasilkan pemecahan masalah yang unik yang tidak dipikirkan oleh kebanyakan orang. Kreativitas juga merupakan kemampuan untuk menghasilkan sebuah karya yang bersifat original, memiliki daya guna yang tinggi, bermanfaat bagi lingkungan maupun untuk memecahkan persoalan.
“Jika ditanya seberapa penting kreativitas memengaruhi kehidupan anak kelak, dapat dikatakan sangat penting. Anak yang kreatif akan dapat memecahkan berbagai persoalan yang dihadapinya dengan cara yang efektif, tidak hanya yang bersifat akademis atau teoritis, tetapi juga yang praktis yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Yelia.
Selain itu, sambungnya, anak yang kreatif tidak takut melakukan kesalahan. Mereka mau terus berusaha dan mengambil risiko hingga mendapatkan ide yang inovatif. Anak kreatif juga mampu belajar lebih cepat ketika diberikan tugas-tugas baru. Hal ini turut mengembangkan rasa percaya diri dan kemandirian dalam bertindak, karena yakin mampu memecahkan masalah.
Yelia berpendapat, anak yang kreatif biasanya juga adalah anak yang cerdas. Namun tidak sebaliknya. “Anak yang cerdas secara akademis namun tidak kreatif, biasanya hanya terpaku pada satu sudut pandang, sehingga kadang pemecahan masalah yang dikembangkan kurang efektif. Anak seperti ini umumnya memiliki prestasi belajar yang baik namun kurang mampu memecahkan persoalan praktis,” terangnya.
Psikolog Pendidikan dari Fakultas Psikologi UI, Patricia Adam, S.Psi., M.Psi. menambahkan, anak yang tidak memiliki kreativitas akan mudah merasa cemas dan tertekan ketika dihadapkan pada tugas-tugas yang majemuk. Anak seperti ini juga tampil kurang fleksibel. “Misalkan dalam berdiskusi, karena ia kurang dapat menghargai dan terkadang menganggap aneh ide temannya, yang menurutnya kurang sesuai dengan aturan yang ada. Ia juga biasanya kurang peka dalam melihat berbagai stimulus yang ada, yang sebetulnya bisa dimanfaatkan dalam pemecahan masalah.”
Mengembangkan kreativitas
Pada dasarnya, berpikir kreatif dapat dikembangkan melalui aktivitas atau kebiasaan sehari-hari. Sehingga menurut Patricia, keberadaan lembaga khusus kurang diperlukan. “Yang terpenting adalah bagaimana orangtua dan guru mampu menciptakan iklim yang menunjang pengembangan kreativitas, yang mendorong anak untuk merasa tertarik dan tertantang untuk berkreasi,” jelasnya. Namun, tambah Yelia, jika yang dimaksud adalah kreativitas yang berkaitan dengan bidang tertentu, seperti seni, anak dapat saja mengikuti kegiatan khusus untuk mengasah potensi dan kreativitasnya.”
Peranan orang dewasa sebagai panutan dalam berperilaku kreatif juga sangat membantu pengembangan kreativitas anak. Hal ini diungkapkan Ahli Pendidikan Kreatif dari Qurius, Kayee Man. “Perilaku kreatif bisa ditunjukkan dengan berpikiran terbuka, berani mengambil risiko, mencari ide-ide baru, mengevaluasi ide secara kritis, dan tak ragu untuk mengatasi masalah. Anak-anak belajar dengan mencontoh perilaku orang lain, maka perilaku orang dewasa di sekitarnya merupakan pengaruh yang sangat penting untuk mereka. Orang-orang dewasa ini juga dapat mendorong anak-anak menjadi kreatif dengan memberikan pujian ketika anak tersebut melakukan sesuatu yang kreatif,” papar Kayee.
Secara spesifik, Kayee melihat guru dan orangtua harus belajar dengan strategi dan kemampuan berpikir kreatif, agar dapat mendorong anak berpikir kreatif. “Mereka juga dapat mencari informasi mengenai lingkungan seperti apa yang dapat mendukung kreativitas, sehingga mereka sendiri dapat membangun lingkungan semacam itu,” tambahnya.
Menurut Patricia, proses kreatif tidak bisa dipisahkan dari adanya imajinasi. “Anak yang diberi kesempatan untuk bebas berimajinasi lewat bermain atau aktivitas lainnya sudah mendapatkan peluang besar untuk memunculkan potensi kreatifnya. Dengan lingkungan yang kaya akan rangsangan mental di mana anak bebas dan merasa aman dalam berkreasi maka ia akan merasa tertarik dan tertantang untuk mewujudkan kreativitasnya. Kondisi ini, dapat tercipta bila orangtua mau menyempatkan diri berdiskusi dengan anak, menyediakan alat-alat permainan yang dapat merangsang kreativitas, dan memberi ruang untuk berkreasi.”
Sinergi pengetahuan & kreativitas
Ahli kreativitas, S.C. Utami Munandar melihat bahwa pendidikan kreativitas sangat terkait dengan pendidikan akademik. Dengan menjadi kreatif, siswa tidak akan merasa cemas ketika menghadapi masalah dalam pelajaran karena sudah terbiasa melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang.
Kayee sependapat bahwa seharusnya tidak ada perbedaan antara akademik dan kreativitas. Karena untuk menjadi kreatif dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan. “Anda tidak dapat mencipta atau memikirkan sesuatu yang baru jika hanya sedikit hal yang Anda ketahui. Di lain pihak, mengetahui dan mengingat banyak hal tanpa mengetahui bagaimana mengelola pengetahuan itu menjadi suatu manfaat yang baik dan efektif juga tidak berguna,” tegas Kayee.
Mengenai metode pendidikan, Yelia memandang perlu dikembangkan kemampuan dalam berpikir secara divergen, yaitu proses berpikir yang memungkinkan untuk menghasilkan beragam jawaban terhadap satu persoalan. “Misalnya metode belajar aktif. Metode ini akan merangsang anak untuk mencari solusi dari beragam persoalan kegiatan belajar. Kegiatan belajar mengajar pun dirancang sedemikian rupa sehingga tidak hanya bersifat teoritis tetapi juga memungkinkan siswa atau anak untuk mengaplikasikan teori tersebut dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Yelia.
Misalnya, guru memberikan pertanyaan yang menuntut jawaban yang beragam, seperti meminta anak menyebutkan fungsi lain yang tidak biasa dari suatu benda (katakan saja fungsi lain dari koran selain dari fungsi umumnya yaitu untuk dibaca).
Dari penelitian yang dilakukan oleh Kayee di sejumlah sekolah umum, disimpulkan bahwa para guru harus lebih menyadari bahwa mereka bisa menjadi kreatif dan memiliki keberanian untuk mengaplikasikan kekreatifannya dalam proses mengajar. ”Namun hal ini sulit dilakukan karena kendalanya di Indonesia ialah budaya yang tidak mendukung sesuatu dilakukan secara berbeda. Dalam budaya Indonesia, mengambil risiko bukanlah hal yang biasa dilakukan,” pungkas Kayee.
Ciri-ciri anak yang kreatif


  • Fluency. Mampu melontarkan beragam ide unik dalam waktu terbatas
  • Flexibility. Mampu menelaah berbagai sudut pandang dalam mencari alternatif pemecahan masalah
  • Mampu menciptakan/memikirkan hal-hal yang bersifat original
  • Mampu melakukan elaborasi terhadap berbagai persoalan yang dihadapi, atau berpikir secara detil sehingga dapat menghasilkan hal-hal atau pemikiran baru
  • Mampu mengombinasikan berbagai hal/ide yang dapat menghasilkan sesuatu yang baru
  • Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kreativitas dan bakat
  • Ciptakan lingkungan yang merangsang kreativitas
    Kembangkan rasa ingin tahu anak dengan mengenalkannya pada berbagai hal atau kegiatan, misalnya dengan melakukan eksprerimen sederhana, membuat kreasi, atau mengunjungi museum.
     
  • Libatkan anak dalam kegiatan curah ide (brainstorming )
    Minta anak melontarkan beragam ide dalam kelompok, dan kemudian membahas ide-ide yang dilontarkan. Semakin banyak ide yang dihasilkan, semakin besar kemungkinkan munculnya ide-ide yang unik.
     
  • Berikan kesempatan untuk bereksplorasi dan mencoba
    Berikan anak kebebasan untuk melakukan eksplorasi, menemukan hal-hal baru, dan sesekali membuat kesalahan sehingga ia dapat belajar menelaah berbagai sudut pandang untuk memecahkan persoalan.
     
  • Munculkan motivasi internal
    Hargai setiap ide maupun karya yang dihasilkan anak secara proporsional. Hindari memberi kritik yang dapat menimbulkan kekecewaan pada anak. Hindari juga memberi pujian secara berlebihan. Hendaknya juga tidak selalu menghadapkan anak pada situasi yang kompetitif.
     
  • Kembangkan cara berpikir yang fleksibel dan playful
    Latih anak untuk menelaah berbagai sudut pandang dalam menghadapi persoalan. Misalnya saja ketika anak melontarkan pendapatnya, orangtua atau guru dapat memperkaya pendapat tersebut ataupun memberikan pendapat dari sudut pandang lain tanpa mengkritisinya. Kembangkan sense or humor sehingga anak terbiasa menghadapi ide-ide ‘liar’, yang tidak biasa (out of the box).
     
  • Kenalkan anak dengan orang-orang yang kreatif
    Kenalkan anak pada seseorang yang memiliki suatu karya dan diskusikan mengenai kemampuannya. Guru juga dapat merancang suatu kegiatan di sekolah, misalnya dengan mengundang ahli dalam bidang tertentu untuk berbagi pengalaman mengenai hal-hal yang dapat membantu mereka dalam menghasilkan karyanya (mengembangkan kreativitas), seperti penulis, musisi, scientist, dsb)

  • Kebiasaan-kebiasaan yang menghambat kreativitas anak
  • Pola asuh otoriter atau over protektif.
  • Memberikan aktivitas yang sudah terstruktur, seperti mewarnai berdasarkan contoh dan permainan yang  sifatnya mekanis dan otomatis
  • Kebiasaan mengkritik secara cepat dan mencemooh hasil karya anak
  • Kurangnya waktu luang untuk anak
  • Melarang anak untuk melamun, padahal melamun merupakan saat dimana anak dapat berimajinasi menghasilkan kreasi-kreasinya. Namun orangtua dan guru juga tetap perlu memperhatikan durasi anak dalam melamun agar tidak membuatnya lupa mengerjakan tugasnya kembali atau melakukan aktivitas semula.


  • Melatih Konsentrasi Balita

    Melatih konsentrasi balita
    Kemampuan konsentrasi balita 2-3 tahun memang baru berkisar antara 3-5 menit. Di usianya ini, balita sedang hobi ‘mendua’, meninggalkan aktivitas yang tengah dikerjakan saat ada aktivitas lain yang menarik perhatiannya. Namun, hal itu bukan harga mati, karena daya konsentrasi dapat dilatih. Bagaimana menyiasatinya?
    • Menyelesaikan tugas atau permainan. Konsentrasi anak akan terasah jika terbiasa menyelesaikan aktivitas apapun yang sedang dilakukan. Balita yang terbiasa menuntaskan apa yang sudah dimulainya, daya konsentrasinya akan lebih mudah dikontrol. Agar perhatiannya terfokus dan tidak bosan, ajak anak menyelesaikan tugas dan permainan bersama Anda. Misalnya, sambil bercerita, susunlah puzzle hingga selesai. Atau bersama-sama memasukkan mainan yang telah selesai dimainkan ke tempat semula, sambil bernyanyi.
    • Ngobrol berdua dan minta anak mendengarkan. Melalui cara ini, kemampuan konsentrasinya akan terlatih dengan efektif. Amati responnya, apakah ia menyimak atau justru melakukan hal lainnya, dan tak memerhatikan Anda. Untuk mengetahui seberapa besar ia menyimak, usahakan obrolan bersifat dua arah. Anak akan mendapat rangsangan untuk lebih berkonsentrasi, karena dimintai tanggapan. Sebaliknya, ia pun boleh bertanya dan berkomentar.
    • Buat peraturan yang disepakati bersama. Balita boleh berpindah melakukan aktivitas lain, asalkan aktivitas sebelumnya sudah selesai dilakukan. Peraturan ini juga harus ditaati oleh orang tua, jangan plin-plan. Pasalnya, jika orangtua konsisten, maka anakpun akan meniru dan paham.
    • Tidak ‘mengganggu’ anak dengan aktivitas lain, jika tak ingin memecah konsentrasinya. Usahakan untuk tidak melakukan aktivitas apapun di dekatnya. Misalnya, ketika anak sedang bermain dengan robot kesayangannya, jangan menyalakan televisi yang acaranya dapat menarik perhatiannya.
    • Minta anak untuk menceritakan kembali, film yang sudah ditonton atau buku yang sudah dibacakan. Dari cara ini Bunda akan mengetahui seberapa besar daya konsentrasinya, ia menyimak atau tidak. Ulangi ‘kejutan’ tersebut secara acak, usai anak selesai menonton atau dibacakan buku.
    • Tantang untuk melakukan lebih dari satu perintah dalam waktu bersamaan. Misalnya, minta buah hati Anda untuk mengambil sebuah mainan di dalam kotak, sekaligus mengambil botol minumnya di meja makan. Usahakan letak kedua benda tersebut berada di tempat yang tidak berdekatan. Beri semangat pada si kecil saat berusaha memenuhi perintah tersebut. Jangan memarahinya, jika tak berhasil melakukannya. Jika ia berhasil, berikan ia hadiah sebuah pelukan dan ciuman.
    • Konsisten beri batasan waktu dalam setiap kegiatan yang dilakukan anak. Agar ia mengerti dengan pasti, kapan boleh berpindah dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya. Kuncinya adalah lakukan bertahap sesuai dengan kemampuan konsentrasinya dan tepati janji Anda.
    • Jangan paksa anak mengikuti target Anda. Melatih konsentrasi anak sah-sah saja, namun jangan sampai terobsesi, hingga menerapkan target diluar batas kemampuan anak. Mengasah daya konsentrasi balita bukanlah hal mudah dan tidak instan, butuh proses panjang.

    Pakai Baju Sendiri, Yuk!!!!!!!!

    Si Dua Tahun: Pakai Baju Sendiri, Yuk!
    Si dua tahun mulai gemar melakukan berbagai hal sendiri. Meskipun ia masih membutuhkan bantuan Anda, mengenakan pakaian sendiri, penting dimulai di usia ini.

    Biasanya anak usia dua tahun suka melakukan apapun sendiri, termasuk memakai baju dan celana sendiri. Pada usia ini, kemampuan motorik dan kognitifnya sudah mulai berkembang dan berpakaian sendiri akan menjadi latihan yang menantang.

    Melatih keterampilan ini sejak dini sangat penting, sebenarnya. Latihan ini akan membuatnya terbiasa melakukan kegiatan untuk menolong diri sendiri. Dengan begitu, Anda sudah melatihnya untuk mandiri dan mengasah kecerdasan emosi sosialnya.

    Keterampilan ini butuh pembiasaan, maka Anda jangan pernah bosan mengajak balita latihan. Bagi anak yang sudah mencoba berpakaian sendiri di awal usia dua tahun, biasanya akan sudah mahir menjelang usia tiga tahun.

    Latihlah!
    • Main boneka. Anda juga bisa melatih balita berpakaian melalui permainan dengan mengajarkannya mengganti pakaian bonekanya. Anda bisa memberikan boneka yang cukup besar, sehingga jemarinya lebih mudah membuka dan memasangkan pakaian. 
    • Ganti popok. Atau jika ia memiliki sepupu yang lebih muda, ajaklah ia mengganti popok atau mengenakan pakaiannya. Dan ketika balita mulai tertarik, beri ia motivasi mengenakan beragam bagian dari busana sendiri, seperti kaos kaki, topi, sandal, jaket, atau kaos dan celana. 
    • Sisiran yuk! Ada pula kegiatan menyisir, mandi dan sikat gigi yang bisa mulai dilatih sejak dini. Berilah sisir yang mudah digenggam dan nyaman untuk menyisir sendiri. Doronglah balita untuk menyisir sambil bercermin. Beritahu balita kalau menyisir secara benar, akan membuatnya terlihat rapih dan memiliki rambut sehat.
    Cobalah untuk tidak memberikan kritik atau penilaian saat ia tak mampu melakukan sendiri seluruh proses keterampilan ini. Yang ia butuhkan saat ini adalah contoh, petunjuk yang tepat, dan dorongan dari Anda. Jangan memburu-burunya, berilah ia kelonggaran waktu.

    Bekal Balita

    5 Ide Untuk Bekal Sekolah Balita
    Selain sehat, Bunda harus kreatif saat menyiapkan bekal sekolah untuk balita. Berikan berbagai variasi agar dia tidak bosan dengan bekalnya dan kemas juga dengan cara yang menarik, seperti yang berikut ini. 
    1. Aneka potongan buah segar dan sayuran rebus. Seperti pisang, apel, jeruk, mangga, atau anggur dan sayuran misalnya wortel, buncis, jamur, brokoli atau kembang kol sebagai finger food. Lengkapi dengan saus pencelup dari yogurt atau cottage cheese.  Cara mengemas: Agar tidak berubah warna, bubuhi irisan buah dengan sedikit air jeruk lemon dan madu agar tidak terasa keasaman jeruk lemonnya. Saus celup (dipping) dikemas terpisah dalam wadah yang menarik dan berukuran cukup besar agar si kecil mudah mencelup-celup makanannya. 
    2. Puding buah dengan saus susu atau yogurt. Cara mengemas: Pisahkan saus dari puding dan baru dicampur sesaat sebelum dimakan. Bila ingin disajikan dalam keadaan dingin, masukkan icepack ukuran kecil ke dalam tas kotak bekalnya –jangan lupa ingatkan si kecil bahwa benda ini tidak boleh dimakan.
    3. Crackers, Pancake atau Bagel dengan olesan keju krim, mentega kacang, atau selada tuna. Cara mengemas:  Pilih wadah bekal yang kedap udara agar makanan terjaga kesegaran dan kerenyahannya.
    4. Kebab terdiri dari potongan keju, buah, sayur, telur puyuh rebus, atau tofu. Jangan lupa tumpulkan ujung tusukan kebab. Cara mengemas: Jangan memasukkan makanan dalam keadaan masih panas ke dalam wadah bekal. Uap air dapat mengubah tekstur, bahkan rasa makanan. Bila ada saus, tempatkan dalam wadah tersendiri.
    5. Lasagna/pizza mini dengan topping buah atau sayuran.  Cara mengemas: Bila anak ingin makan dalam keadaan hangat, tempatkan dalam wadah bekal dengan lapisan dalam yang terbuat dari stainless steel –mampu menjaga makanan tetap hangat selama kurang lebih enam jam. (me)

    Bekal Balita 2

    Mengenal 12 Bekal Sekolah Balita


    Memang, tidak ada breefing khusus bagi para orangtua mengenai bekal apa saja yang boleh dan tidak boleh dibawa oleh balita ke sekolah. Di awal, masuk sekolah, anak bebas membawa bekal favoritnya. Karena, kalau dilarang nanti akan membuat mereka tidak mau sekolah atau bekalnya tidak dimakan.
    Namun, bukan bebarti tidak perlu memperhatikan bekal balita. Orang tua dan balita juga perlu diajarkan tentang makanan sehat. Menyiapkan bekal sekolah yang sehat adalah salah satu cara membentuk pola makan sehat. Mulailah dengan mengenal bekal sekolah favorit balita, apakah sehat atau tidak, berikut ini bisa menjadi panduan Anda dari Dr.Sri Sukmaniah, MSc (PDGMI Jaya, FKUI RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta)
    • Junk crackers: biskuit, lapis gula, wafer, stik, wafer.
    Kata dokter ahli: makanan yang tinggi gula, zat gizinya tak lengkap, menyebabkan anak cepat kenyang sehingga menekan selera makan. Sesekali boleh sebagai variasi, tapi kombinasikan dengan, misalnya yoghurt yang dicampur irisan buah (stroberi, apel, nanas, pisang)
    • Kue basah: kue lapis, lemper, susu, pastel.
    Kata dokter ahli: selain zat gizinya tidak lengkap, tinggi gula (pada kue lapis) dan biasanya dimakan dalam jumlah sedikit. Bekal kue basah harus dilengkapi yoghurt atau buah.
    • Roti isi
    Kata dokter ahli: sangat dianjurkan menyajikan roti gandum (whole wheat), karena kaya karbohidrat dan serat. Dapat dibuat sandwich, lengkapi dengan sumber protein hewani, misalnya telur, keju, tumis cincang tuna/daging/ayam, dan sumber protein nabati seperti kacang polong/jagung manis, margarine, dan irisan tomat. Roti isi selai atau cokelat harus dilengkapi yoghurt sebagai sumber protein hewani, dan buah karena kandungan buah pada selai sedikit, lebih banyak campuran agar.
    • Buah: anggur, melon, semangka
    Kata dokter ahli: selalu jadikan buah sebagai bekal anak, karena baik sebagai sumber vitamin, mineral, dan serat. Tapi lengkapi dengan sumber karbohidrat kompleks, protein dan lemak yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang dan kecerdasan anak. Contoh, roti isi tumis tuna cincang dna kacang polong, serta buah.
    • Roti manis
    Kata dokter ahli: biasanya mengandung susu, tapi kurang serat, maka lengkapi dengan buah.
    • Mi goreng tanpa sayur.
    Kata dokter ahli: tinggi karbohidrat dan lemak, tapi kurang protein dan serat.lengkapi dengan telur, daging, atau ikan sebagai sumber protein, dan irisan sayur, misalnya parutan wortel atau potongan brokoli.
    • Nasi dan ayam goreng.
    Kata dokter ahli: makanan ini sudah mengandung sumber karbohidrat (nasi), protein kualitas baik (ayam), dan lemak (minyak goreng). Lengkapi dengan kacang polong/jagung manis, irisan kecil ketimun dan tomat serta buah sebagai vitamin-mineral.
    • Telur acak
    Kata dokter ahli: sumber protein berkualitas baik, tapi makan telur saja tidk cukup. Masukkan telur k eroti gandum, atau sebagai isi dari kroket kentang yang juga dicampur irisan sayur (wortel, brokoli, daun bwang, seledri), kacang polong atau jagung manis, baik sekali jika dilengkapi buah.
    • Makanan olahan: nugget, sosis, dimsum, udang.
    Kata dokter ahli: fungsi makanan ini mirip telur. Jadi harus dilengkapi zat gizi lain (lihat tentang telur acak). Jika anak menyukainya, usahakan untuk membuat sendiri agar bahan dan bumbunya terkontrol, karena makanan jadi mengandung penguat rasa dan pengawet. Sering memberi makanan semacam itu akan membentuk pola makan yang kurang sehat.
    • Puding/jelly
    Kata dokter ahli: kelengkapan zat gizinya tergantung dari bahan puding. Bisa dibuat dengan kombinasi tepung maizena, susu full cream dan campuran irisan buah.
    • Sereal dengan susu
    Kata dokter ahli: sangat baik bila dilengkapi buah, misalnya irisan stroberi, untuk melengkapi vitamin dan mineral, warna menarik dan memperkaya rasa.
    • Kacang rebus
    Kata dokter ahli: kacang mengandung banyak lemak esensial dan protein nabati, tapi kurang karbohidarat, maka bekal harus dilengkapi dengan bahan makanan sumber zat gizi lainnya. Misalnya, kentang rebus, parutan wortel, dan kacang rebus yang dilepas kulitnya dan diberi sedikit bumbu (garam, bawang putih dan merica) kemudian dikemas daun pisang dan dikukus sebentar.

    Cara Cepat Hamil

    10 Jurus Cepat Hamil
    Proses kehamilan melibatkan sejumlah faktor: usia, keturunan, anatomi organ tubuh, kondisi kesehatan fisik dan mental, serta waktu yang tepat. Sejumlah kiat berikut diharapkan membantu mewujudkan keinginan Anda dan pasangan untuk cepat-cepat punya momongan. Selamat mencoba!
    1. Pola makan harus sehat. Dari lahan yang baik akan dihasilkan hasil panen yang baik pula. Tingkatkan konsumsi sayuran, buah-buahan, dan air putih untuk kelancaran proses metabolisma tubuh Anda. Bila perlu, konsumsi suplemen, misalnya 0,4 mg setiap hari selama 3-4 bulan sebelum hamil, akan menurunkan risiko janin menderita gangguan tabung saraf, misalnya spina bifida sebesar 70%. Pola makan sehat dan bergizi seimbang juga membantu Anda menjaga berat badan tetap dalam kisaran normal.
    2. Tinggalkan  kebiasaan buruk. Tubuh Anda juga harus bebas dari berbagai senyawa kimia yang dapat mengganggu proses pembuahan sel telur oleh sel sperma, dan proses tumbuh kembang janin kelak. Tinggalkan rokok dan minuman beralkohol. Kebiasaan merokok, misalnya, terbukti meningkatkan risiko keguguran.  
    3. Kompak! Selain calon bunda, calon ayah pun harus prima kesehatannya. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sel-sel sperma, calon ayah sebaiknya menghindari pakai celana dalam yang ketat dan terbuat dari bahan sintetis, mengurangi konsumsi minuman berkafein seperti kopi, dan berhenti merokok.
    4. Bergerak.  Olahraga maupun aktivitas fisik lainnya yang dilakukan rutin, selain membuat tubuh jadi bugar, juga menjaga kestabilan berat badan. Sebab, kelebihan berat badan pada wanita akan menyebabkan produksi hormon estrogennya berlebihan sehingga mempersulit kehamilan. Sementara pada pria akan menurunkan jumlah dan kualitas sel sperma.
    5. Berjemur.  Kecukupan vitamin D di dalam tubuh mempengaruhi tingkat kesuburan pria maupun wanita. Para pria dengan kadar vitamin D di bawah normal, terbukti meningkatkan kadar sejenis asam amino di dalam darah, yakni homosistein, yang bisa mengganggu proses pembentukan sel-sel baru, termasuk sel sperma. Hal serupa terjadi pada wanita. Selain mengonsumsi makanan atau minuman sumber viatamin D, kebutuhan vitamin ini juga bisa dengan berjemur di pagi hari selama kurang lebih 20 menit.  
    6. Bebas Infeksi. Penyakit infeksi, seperti tosksoplasma dan penyakit menular seksual, yang tidak diobati dapat menghambat terjadinya kehamilan. Untuk memastikan Anda bebas dari berbagai penyakit infeksi yang mungkin tidak Anda sadari, periksalah kondisi kesehatan organ reproduksi Anda ke dokter kandungan. Apalagi, bagi Anda yang belum juga dikaruniai momongan setelah setahun menikah. Anda juga dapat meminta saran jenis-jenis vitamin apa saja yang perlu dikonsumsi untuk meningkatkan peluang terjadinya kehamilan.
    7. Cek masa subur. Hubungan intim sebaiknya dilakukan pada saat Anda dalam masa subur atau masa dimana sel-sel telur di dalam indung telur (ovarium) sudah matang dan siap dibuahi.
    8. “Intim” sebelum masa subur. Begitu masuk ke dalam tubuh Anda, sel-sel sperma sebaiknya langsung bertemu dengan sel-sel telur yang sudah matang. Karena itu, hubungan intim sebaiknya dilakukan tepat sebelum masa subur tiba, atau menjelang masa subur, sehingga sel-sel telur matang memiliki kemungkinan besar untuk dibuahi. Ini mengingat sel-sel telur hanya bertahan 24 jam, dan bila tidak dibuahi akan keluar sebagai haid.   
    9. Posisi tepat. Pilihlah posisi hubungan intim yang memungkinkan Anda berfungsi sebagai “mangkuk” yang menampung sel-sel sperma. Posisi Anda di bawah dan pasangan di atas adalah pilihan tepat. Bila perlu, letakkan bantal di bawah panggul untuk memudahkan Anda bertahan pada posisi tersebut, paling tidak selama 20-30 menit. Jangan langsung bangun dan berdiri begitu selesai berhubungan intim.
    10. Cukup 3 kali seminggu. Pria kadangkala membutuhkan jeda sekitar 3 hari sebelum tubuhnya mampu menghasilkan sel-sel sperma dalam jumlah yang optimal untuk melakukan pembuahan. Untuk itu, hubungan intim tidak perlu dilakukan setiap hari karena justru akan melemahkan sel-sel sperma yang dihasilkan. Jadi, hubungan intim sebanyak 3 kali dalam seminggu sudah cukup. Nikmati saja dan bersikaplah santai.

    Cara Jadikan anak istimewa

    10 Cara Jadikan Anak Istimewa
    Jadikan anak Anda istimewa, agar dia bahagia.  Anda perlu trik khusus untuk memberitahu balita bahwa ia tetap dan akan terus menjadi anak yang sangat istimewa, terlepas dari usianya yang tidak bayi lagi.

    1. Kenali keunikannya dan bantu temukan jati dirinya. Anda tidak akan mengerti  ‘isi’ balita sekarang bila tidak dimulai dengan melihat dan memperhatikan dia. Kenali anak di usianya yang sekarang:
    • Keterampilan apa saja yang dia kuasai
    • Apa yang menjadi minatnya. Misalnya alam, robot, aktivitas fisik, 'baca' buku, menggambar.
    • Pahami cara berpikirnya saat ia menghadapi masalah.
    Pemahaman Anda terhadap balita sangat membantunya untuk mengenali keunikan dan jati dirinya. Dengan memahami anak, Anda bisa  membantunya  berkembang sesuai dengan keunikan yang ia miliki. Bantu anak:
    •  Sediakan berbagai jenis buku, mulai dari buku cerita sampai ensiklopedi mini.
    •  Rak buku dengan aneka warna untuk  meletakkan buku-bukunya sesuai jenis.
    •  Berikan pembatas buku dengan gambar binatang kesukaannya.
    Cara ini membuat balita merasa bahwa Anda memahami apa yang ia suka. Anak  akan merasa istimewa atau spesial dengan perlakuan ini.

    2.  Berikan pujian yang tulus dan jujur.
    • Pujian tidak asal-asalan atau basa-basi. “Ya, kamu pintar, nak,” tapi mata Anda tak lepas dari layar Ipad Anda. Anak butuh pujian yang tulus. Caranya:
    • Arahkan tubuh ke depan tubuh anak dan tatap matanya. Ucapkan pujian dengan jelas.  
    • Berikan pujian yang jujur dan spesifik. Misalnya, katakan bahwa apa yang digambar atau diwarnai anak itu benar dan bagus. Jika ia berhasil mewarnai daun dengan  rapi dan tidak keluar dari garis, ia layak mendapat pujian.  Jangan berikan pujian bila si kecil mewarnai keluar dari garis.  
    • Berikan pujian  untuk kemajuan perkembangannya, selain membuatnya sebagai anak yang spesial.
    3. Bicaralah dengan anak tentang hal-hal yang ia sukai. Berbicara pada anak sama halnya dengan berbicara dengan teman atau sahabat Anda. Seharusnya Anda menjadi orang yang  bisa  membuat anak-anak merasa dihargai. Caranya:
    • Bicarakan hal-hal yang menarik, penting dan dia sukai. Lihat yang ada disekeliling Anda, jadikan topik pembicaraan. Misalnya, mengapa semut jalannya berbaris.  Bila si kecil  suka, ia akan mendengarkan dengan antusias serta merespon Anda.  Kalau dia tidak suka, segera cari topik lain!
    • Berikan telinga Anda untuk mendengarkan dengan sungguh-sungguh apa saja yang ingin dibicarakan anak kepada Anda, sekalipun lugu dan membosankan.    
    4. Pahami pilihan anak. Hanya orangtua yang mengerti anak dari ujung kepala hingga ujung kakinya. Memahami pilihan anak seperti kegiatan, kesukaan dan hobinya, merupakan bentuk  menghormati anak dan memperlakukannya  sebagai individu yang spesial.  Begitulah yang akan dirasakan balita juga. Meski tidak selamanya Anda harus setuju dengan kegiatan atau hobinya. Karena ia masih harus belajar tentang mana yang benar dan salah.

    5. Berikan waktu khusus. Anak  butuh perhatian tidak hanya  lewat telepon atau video call. Ia butuh  fisik Anda yang  nyata di hadapannya. Kalau Anda bisa membuat rencana kerja,  harusnya Anda juga bisa  membuat perencanaan waktu  untuk balita. Gunakan waktu Anda untuk ‘kencan’ dengan anak, misalnya pergi menonton pertunjukan, bermain ke bandara untuk melihat pesawat terbang atau berenang dan bermain air di wahana air. Selain menambah keeratan juga dapat merangsang pertumbuhan fisiknya saat Anda mengajaknya bergerak.  Bila Anda punya dua anak, bermainlah one on one atau satu pasang-satu pasang. Teknik one on one memudahkan Anda untuk mengatakan atau menunjukkan keistimewaan balita bagi Anda.

    6. ‘Rayakan’ proses keberhasilannya. Rayakan prestasinya bukan dengan sebuah pesta yang meriah,  tapi dengan ungkapan “hebat” atau “pintar”, pelukan, ciuman atau memberikan buku yang sudah ia idam-idamkan. Tidak terbayang apa yang akan dirasakan oleh buah hati Anda bila Anda menghargai kerja kerasnya. Perayaan ini tidak hanya berlaku untuk prestasi besar. Prestasi kecil seperti mau memberi salam kepada tamu Anda atau mendapat komentar yang positif dari guru di sekolahnya juga patut dirayakan.

    7. Biarkan anak tahu Anda selalu ada untuknya. Buah hati Anda sedih karena bermasalah dengan salah satu temannya di sekolah. Hampiri dia, tanyakan kenapa ia bersedih. Tawarkan bantuan kepadanya. Jika ia menolak, hargai pilihannya. Sama seperti Anda, anak juga ingin berbagi atau bercerita tentang kesedihannya. Tugas terpenting Anda adalah, Anda harus siap menolong saat dia butuhkan. Sesekali katakan padanya “Bunda siap membantu kamu, lho.” Bahasa verbal menambah keyakinan balita bahwa Anda selalu siap membantunya  melalui masa-masa sulit. Kehadiran Anda  dalam masa sulit membuat anak berpikir bahwa Anda peka pada  suasana hatinya, sayang padanya dan tetap menganggap dirinya sebagai anak yang spesial meski dalam keadaan ‘terpuruk’.

    8. Tertawalah bersama anak. Ada pepatah 'tertawa itu sehat'. Benar, bukan hanya sehat fisik tapi juga secara psikis. Tertawa membuat pikiran Anda lepas dari masalah-masalah yang  merusak  mood  Anda. Perasaan negatif dapat memengaruhi perilaku Anda. Bagaimana jika tertawa bersama buah hati Anda? Sehat juga!  Tawa canda Anda  bersama anak dapat meningkatkan ikatan yang kuat  antara  Anda dengan anak. Berbagai lelucon atau tebak-tebakan yang memancing tawa memiliki tempat yang sangat berarti di hati si kecil. Ia merasakan bahwa Anda memperlakukannya sebagai seorang teman yang spesial.

    9. Berbagi masalah ringan kepada anak. Saat Anda bahagia, Anda  ingin berbagi kebahagian dengan si kecil  agar dia merasakan kebahagian Anda juga. Jika Anda sedang bersedih atau ada masalah, lebih baik menyingkir saja supaya anak tidak ikut sedih melihat Anda. Salah! Biarkan anak tahu  perasaan Anda, baik pada saat bahagia maupun sedih. Membagi rasa sedih Anda merupakan penghargaan besar untuknya. Ia merasa diri berarti karena dipercaya oleh Anda, sebagai orang dewasa. Posisikan balita  sebagai pendengar dan penolong  Anda.  Mengakui kesalahan yang pernah Anda perbuat juga bisa dijadikan ‘guru pengalaman’ bagi anak. Setidaknya, ia belajar  mengakui   kesalahan yang sudah ia perbuat. Sesekali bagi masalah Anda yang ringan dengannya. Misalnya Anda tidak menemukan makanan kesukaannya, biarkan ia ikut membantu menyelesaikan masalah sederhana ini. Siapa tahu ia menemukan jalan keluar yang diluar dugaan Anda. Jika usulnya Anda terima,  pasti ia akan  merasa sangat berarti!

    10. Katakan bahwa dia adalah anak yang istimewa. Perlakukan balita layaknya putri atau putra raja untuk sesekali, boleh saja.  Perlakuan seperti ini menambah keyakinan si kecil bahwa ia diperlakukan istimewa oleh orangtuanya. Pola pikir si kecil masih sangat sederhana. Panggilan ‘my sweety’ atau ‘jagoanku’  bisa membuat anak merasa istimewa. Ditambah lagi dengan ungkapan “Bunda sayang sekali dengan jagoan bunda. Kamu adalah orang yang paling berarti untuk bunda.”  Anak akan merasa istimewa atau spesial ketika ungkapan yang tulus keluar dari mulut dan sikap orangtuanya.

    Melepas Anak Bermain Sendiri

    Melepas Anak Bermain Sendiri

    Melepas Anak Bermain Sendiri


     Bermain bersama si kecil memang menyenangkan. Namun, sesekali mungkin Bunda ingin beristirahat atau meninggalkan si kecil bermain sendiri. Di usia balita, si kecil memang sedang lincah-lincahnya sehingga sulit untuk ditinggalkan bermain sendirian. Namun, dengan membuat si kecil sibuk dengan permainannya, Bunda bisa menjalankan aktivitas Bunda tanpa gangguan. Salah satu caranya adalah dengan mulai mengajari si kecil untuk bermain sendiri sebentar.
    Melepas anak bermain sendiri sebaiknya dimulai dari dalam rumah dengan menciptakan suasana bermain yang menarik perhatiannya. Kenali kesukaan si kecil sehingga Bunda bisa menyediakan tempat bermain yang memenuhi keinginnya. Bunda bisa menyediakan beberapa kotak berisi beragam permainan seperti boneka, mobil-mobilan, lego, dan peralatan menggambar. Pastikan isi kotak selalu berbeda untuk setiap kali sesi permainan agar si kecil tidak bosan. Di saat perhatiannya terfokus ke isi kotak, Bunda pun bisa menyelesaikan kewajiban yang sempat tertunda.
    Dengan melepas anak bermain sendiri, Bunda juga bisa melatih kreatvitas si kecil. Jika si kecil tertarik bermain lego, mintalah dia untuk membuat bangunan yang disukainya. Apabila memiliki koneksi internet, kenalkan dia dengan beberapa situs yang khusus ditujukan untuk anak-anak. Di saat mereka sibuk berpikir, Bunda pun bisa menyiapkan makan malam dengan tenang.
    Jika selama ini Bunda sering membacakan cerita untuk si kecil, sekarang mintalah dia untuk membuat cerita sendiri. Berikan secarik kertas, pensil, dan pensil warna. Bebaskanlah anak untuk mengembangkan imajinasi melalui tulisan dan gambar. Dengan membiarkan anak bermain sendiri seperti ini, berarti Bunda sudah membiasakannya untuk mengeluarkan ide kreatif mereka sejak usia dini. Sebagai pelengkap, mintalah ia untuk membacakan cerita tersebut sebelum tidur.
    Terakhir, ajaklah anak untuk bermain sendiri di halaman rumah, tetapi usahakan agar tidak lepas dari jarak pandang Bunda. Pastikan pintu halaman terkunci dan jangan marah jika anak menjadi kotor karena keasyikan bermain dengan tanah dan air. Biarkan anak memilih dan mengatur alur permainan sesuka dia. Dengan begini, Bunda tidak perlu khawatir lagi jika harus melepas anak bermain sendiri karena ada tanggung jawab lain yang harus segera diselesaikan.
    ?

    Kemerahan Pada Kulit Anak


    Kemerahan Pada Kulit Anak

    Kemerahan Pada Kulit Anak


     Kulit bayi cenderung rentan terhadap gangguan, baik bayi Bunda punya sejarah alergi maupun tidak. Gejala yang cukup sering muncul adalah kemerahan pada kulitnya. Untuk mengatasi kemerahan pada kulit anak, sebelumnya Bunda perlu mengenali dulu jenis-jenis dan penyebabnya.
    Ada yang disebabkan oleh alergi susu. Misalnya Bunda mengonsumsi susu dengan kadar pH tinggi, kemudian si kecil mengonsumsi ASI Bunda, ini bisa menyebabkan kemerahan pada daerah duburnya. Jadi, pastikan bahwa susu yang Bunda pilih tak hanya cocok untuk Bunda, tapi juga cocok untuk sang buah hati.
    Selain itu, ada pula kemerahan pada kulit anak yang disebabkan oleh iritan seperti keringat. Pori-pori kulit anak yang tersumbat menyebabkan kelembapan, ditambah lagi dengan gesekan-gesekan seperti dari baju, terjadilah peradangan pada permukaan kulit. Karena itu, jaga agar kulit si kecil senantiasa bersih dan hati-hatilah dalam menggunakan produk perawatan bayi. Selain itu, pastikan ukuran baju si kecil tidak terlalu pas agar ada ruang bernapas untuk kulitnya. Pilih juga pakaian berbahan nyaman agar ia lebih leluasa untuk bergerak.
    Kemudian, kemerahan pada kulit anak juga bisa disebabkan oleh penyakit seperti roseola infantum. Penyakit ini sering menyerang anak berusia di bawah dua tahun dan tak jarang membuat panik. Banyak yang keliru mengiranya sebagai campak atau demam berdarah karena terjadi bersamaan dengan demam. Padahal, Bunda bisa membedakannya dari gejala yang muncul.
    Pada penyakit campak, bintik merah muncul ketika demam sedang memuncak, biasanya pada hari keempat atau kelima. Adapun bintik pada penyakit ini baru muncul setelah demam mereda, biasanya hari kedua atau ketiga. Selain gangguan pada kulit, kemerahan pada kulit anak yang disebabkan oleh virus ini tidak menyebabkan gangguan yang berarti. Biasanya kemerahan ini akan hilang dengan sendirinya, jadi Bunda tak perlu memberi obat bagi si kecil.
    Pada penyakit demam berdarah, kemerahan juga biasanya baru muncul begitu demam menurun. Bedanya, anak yang terkena demam berdarah tubuhnya akan lemah dan menunjukkan gejala-gejala sakit, sedangkan anak dengan roseola infantum justru akan semakin aktif karena tubuhnya sedang dalam proses penyembuhan. Bunda cukup pastikan bahwa asupan untuknya tetap terpenuhi agar ia bisa kembali sehat seperti sedia kala.

    15 Camilan Pilihan Untuk Balita

    milan Pilihan Untuk Balita
    Selain untuk mengganjal perut sebelum waktu makan tiba, camilan bisa melengkapi gizi anak. Disarankan agar anak mendapat dua kali makanan selingan setiap hari, antara sarapan dengan makan siang, serta antara makan siang dengan makan malam. Tetapi dari sekian banyak produk camilan di pasaran, tidak semuanya sehat. Banyak yang nilai gizinya nol, bahkan mengandung terlalu banyak zat aditif sehingga bila sering dimakan bisa mengganggu kesehatan anak. Berikut 15 camilan pilihan Ayahbunda.
    1. Tao Kae Nori. Nori berbentuk lembaran kertas hijau ini tidak hanya untuk membungkus sushi saja, tapi juga enak dimakan langsung. Nutrisi yang terkandung di dalam nori bahkan tertinggi di antara rumput laut lainnya. Selain kaya serat, vitamin dan mineral seperti zat besi dan kalsium, kandungan proteinnya tidak kalah dengan kacang kedelai.
    2. Roma Sari Gandum. Tekstur biskuit ini memang lebih kasar dibanding biskuit biasa karena mengandung bulir-bulir gandum. Namun, tekstur kasar itulah yang menjadi nilai lebih, yakni lebih kaya serat, mineral dan vitamin, seperti vitamin B1, B2, B6 dan B12. Gandum utuh juga baik untuk melancarkan fungsi pencernaan, bekal untuk mencegah kanker usus.   
    3. Want&want Rice Crackers. Di Jepang, camilan dari beras ini dikenal dengan sebutan senbei. Rasanya gurih dengan sedikit rasa manis berasal dari lelehan gula di permukaannya. Keunggulan camilan ini, mengandung karbohidrat yang mudah dicerna dan mudah diubah menjadi gula darah sehingga bisa cepat mendongkrak energi.
    4. Jacob’s High Calcium Vegetable. Ada banyak pilihan crackers di pasaran dan tergolong camilan sehat untuk anak. Ayahbunda memilih Jacob’s high calcium vegetable apalagi kalau bukan karena adanya tambahan potongan sayur. Crackers ini juga diperkaya dengan kalsium yang baik untuk tulang si kecil dan juga mengandung vitamin A untuk antibodi dan vitamin D untuk penyerapan kalsium.
    5. Mr P Roasted  Peanut. Bagi yang tidak punya alergi kacang, camilan ini pas untuk mengenyangkan perut yang keroncongan karena kaya serat. Kacang juga terkenal mengandung asam lemak tak jenuh yang baik untuk menurunkan kadar kolesterol jahat. Asam lemak omega 3 yang dikandung kacang bisa mencegah penyakit jantung dan L-arginine membuat dinding pembuluh darah tidak mudah tersumbat. Pilih kacang panggang karena proses pemasakan cara ini lebih sehat dibanding digoreng.
    6. Sun Maid Raisins. Si kecil senang camilan manis? Jangan lupa sikat gigi sesudahnya. Nah, kalau Anda memberinya camilan kismis, tidak perlu khawatir giginya rusak. Sebaliknya, kismis justru baik untuk kesehatan gigi dan gusi karena mengandung fitonutrien dan asam oleanolic yang menjaga kesehatan mulut. Kismis juga kaya antioksidan dan baik untuk kepadatan tulang.
    7. Biskuat Bolu. Lezatnya bolu bisa dinikmati anak dalam kemasan yang potongannya pas masuk mulut. Selain mengandung susu dan gandum, bolu ini diperkaya vitamin (vitamin A, B1, B2, B3, B6, B12, D, dan E) serta mineral (selenium, yodium, seng, kalsium dan zat besi). Bukan penggemar cokelat? Masih ada dua varian rasa yang bisa dipilih; pandan atau stroberi. Tak kalah lezatnya.
    8. Cadbury Dairy Milk. Cokelat bisa jadi pilihan camilan yang sehat. Tentu masih di bawah pengawasan bunda agar si kecil tidak makan berlebihan dan sesudahnya sikat gigi. Di dalam cokelat terkandung flavonoid yang bagus untuk mencegah penyakit jantung dan kanker. Sejumlah penelitian menunjukkan dengan mengonsumsi cokelat, kadar  antioksidan di dalam darah meningkat. Cokelat juga bagus dikonsumsi untuk mengatasi rasa lelah setelah beraktivitas fisik, misalnya olahraga.
    9. Orgran Mini Outback Animals. Camilan biskuit berbentuk hewan ini baik untuk anak-anak penderita autisme. Penelitian yang dilakukan oleh Unit Penelitian Autisme di Universitas Sunderland, Inggris, menemukan makanan bebas kasein (kandungan dalam susu) dan bebas gluten (ada dalam gandum, barley dan rye) baik untuk diet anak autis. Camilan ini juga cocok untuk anak-anak yang punya alergi kacang dan telur.
    10. Dahfa Dried Fish Fillet. Selain jadi kerupuk, daging ikan juga bisa diolah menjadi camilan nikmat. Daging ikan yang bentuknya seperti mie pendek yang sedikit kenyal ini bisa dimakan langsung atau ditaburkan di atas bubur. Aroma ikannya memang sedikit menyengat, tapi rasanya manis-gurih dan sedikit pedas! Karena terbuat dari ikan, camilan ini mengandung karbohidrat, protein serta mineral, seperti kalium dan kalsium.
    11. Genji Strawberry Pie. Bagi penggemar stroberi yang merupakan sumber vitamin C, pilihan jatuh pada camilan ini. Rasa manis dari selai stroberi cocok dikombinasikan dengan tekstur pie yang sedikit kasar. Camilan ini lebih nikmat lagi bila ditemani dengan segelas susu.
    12. Carmans Fruit Muesli Bars. Muesli adalah campuran dari oat, kacang-kacangan seperti almond, hazelnuts, pecan, biji bunga matahari, serta buah yang dikeringkan, seperti apricot, sultana, dan kismis dengan tambahan madu. Campuran buah dan kacang bergizi ini memang lebih nikmat bila disantap bersama susu untuk sarapan. Namun muesli berbentuk batangan bisa juga dimakan langsung. Praktis dan kenyang!
    13. Fortune Tuna Spread with Crackers. Ada cara lain untuk menikmati lezat dan bergizinya tuna. Ikan tuna yang lembut dioles di atas crackers yang renyah. Hmmm… lezat! Kalau si kecil susah makan ikan, dia mungkin tidak menolak jika Anda menawarkan camilan ini. Tuna juga tidak mudah kehilangan kandungan vitamin dan mineral, meski telah melalui proses pengalengan. Tuna adalah sumber protein, potasium, selenium, dan vitamin B12 yang baik.  
    14. Pepperidge Farm Goldfish Baked Snack Crackers. Camilan berbentuk ikan lengkap dengan mata dan mulut yang tersenyum ini bisa membuat anak Anda tidak berhenti mengunyahnya. Tidak masalah karena camilan ini menggunakan bahan-bahan alami tanpa pengawet, serta tidak menggunakan lemak trans. Selain itu juga mengandung zat besi dan kalsium.
    15. Ubi Chips. Jangan salah, ubi sudah jadi camilan yang mendunia karena kandungan nutrisinya bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Ada karotenoid yang membantu menstabilkan gula darah hingga membantu metabolisme. Ubi juga kaya serat, vitamin, mineral dan antioksidan. Ketika menggigit keripik ubi ini, kriuk! Renyah, sama seperti keripik kentang. Namun, ada after taste manis karena terbuat dari ubi ungu.

    Ajarkan Anak Beribadah

    Ajarkan Anak Beribadah
    Anak usia prasekolah sudah mampu menjalankan ritual ibadah, seperti berwudhu, salat, puasa dan ibadah lain, sesuai tahap perkembangannya. Apa yang ia lakukan menunjukkan kesadarannya akan adanya ritual ibadah.

    Masih konkret.  Kesadaran dan perkembangan spiritual si 4 tahun masih dalam taraf kongkret. Pemahamannya tentang ajaran religi baru sebatas pelaksanaan ritual ibadah. Intinya, alasan anak menikmati ritual ibadah adalah repetisi, pelaksanaan tradisi dan ibadah memberinya rasa aman, dan kehangatan. Ini didapatnya melalui ritual ibadah secara berjamaah, terutama  bersama seluruh anggota keluarga. 

    Di usia ini tentu bukan pertama kali anak mengenal ritual ibadah. Anak 4 tahun melanjutkan pertanyaan tentang berbagai hal yang ingin diketahuinya seputar religi dan peribadatan. Saran ahli, teruskan memberi anak penjelasan, walau tak jarang pertanyaannya konyol dan tak terduga.

    Tetap ajarkan. Dalam kesempatan bulan puasa ini, si prasekolah bisa Anda libatkan lebih serius untuk menjalankan ibadah meski ia belum sepenuhnya paham. Bermacam hal bisa diajarkan melalui pengetahuan ritual ibadah. Misalnya, ketika salat berjamaah di rumah atau di mesjid, si anak belajar tentang silaturahmi, kebersamaan, dan etika beribadah.

    Karena si 4 tahun seringkali belum bisa mengendalikan diri, ingatkan terus agar ia tak berteriak-teriak atau berlarian saat mendengar ceramah dan menjalankan salat di mesjid. Selain menanamkan nilai dan ajaran agama, mengajak anak ke rumah ibadah dapat memperkaya pengalamannya. Ia juga gembira bertemu anak dan orang lain yang  melakukan hal yang sama dengannya.

    Mengatasi Diare Pada Balita


    Mengatasi Diare Pada Balita

    Mengatasi Diare Pada Balita


    Menurut definisi Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization), diare adalah buang air besar dengan frekuensi lebih sering (lebih dari tiga kali sehari) dan bentuk tinja lebih cair dari biasanya. Penyakit ini dapat menyerang anak-anak maupun orang dewasa, tapi balita cenderung lebih rentan terserang diare. Karena itu, penting bagi Bunda untuk mengetahui langkah-langkah pertama dalam mengatasi diare pada balita.
    Penyebab diare pada balita bermacam-macam. Bisa dari makanan atau minuman yang tidak bersih hingga saluran pencernaannya terinfeksi virus, bakteri, atau parasit. Bisa juga karena alergi susu, atau mungkin dari botol susu yang terkontaminasi. Umumnya, diare lebih sering ditemukan pada lingkungan yang kurang bersih dan populasi penduduk yang relatif padat. Karena, pada lingkungan seperti ini biasanya sumber air tidak bersih dan organisme yang terkandung dalam udara sekitar pun mengandung penyakit.
    Gejala diare pada balita bisa dibarengi muntah, demam, penurunan nafsu makan, serta badan lesu dan dehidrasi. Dari semua gejala tersebut, dehidrasi merupakan gejala yang paling patut diwaspadai. Meski terlihat sepele, kekurangan cairan pada balita dapat berakibat fatal karena dapat mengganggu kinerja jantung dan otak. Karena itu, dalam mengatasi diare pada balita, pastikan bahwa si kecil menerima banyak cairan, sekitar 150-200 ml/kg berat badannya.
    Bunda juga bisa membuatkannya oralit dengan melarutkan 1 sdt garam dan 8 sdt gula ke dalam 5 gelas air matang. Kemudian, buatkan makanan yang banyak mengandung air seperti bubur sehingga tak hanya menggantikan cairan, tapi juga lebih mudah dicerna. Jika sekiranya langkah-langkah tersebut belum cukup untuk mengatasi diare si kecil, mungkin Bunda perlu membawa si kecil ke dokter. Biasanya, dokter akan melakukan pemeriksaan kadar elektrolit dan sel darah putih untuk memastikan bahwa penyakitnya tidak serius.
    Sebenarnya, diare pada balita bisa dicegah sejak dini dengan pemberian ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan. Kemudian, makanan pendamping ASI (MPASI) juga tak kalah penting untuk melengkapi kebutuhan gizi si kecil. Terbukti, anak yang menerima ASI eksklusif dan MPASI yang memadai lebih kebal terhadap serangan diare.

    Membentuk Pola Tidur Si Kecil


    Membentuk Pola Tidur Si Kecil

    Membentuk Pola Tidur Si Kecil


    Pola tidur anak sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik dan kognitifnya. Ketika tidur di malam hari, organ tubuh si kecil memproduksi dan melepaskan jenis hormon tertentu tiga kali lebih banyak dibandingkan ketika ia terjaga. Jika pola tidurnya terganggu, proses ini juga otomatis akan terganggu. Karena itu, penting bagi Bunda untuk membantu membentuk pola tidur si kecil.
    Banyak yang beranggapan bahwa pola tidur anak akan terbentuk dengan sendirinya. Namun, tak jarang anak-anak terjebak dengan pola tidur yang sudah lama terbentuk. Kalau ini sudah terjadi, Bunda akan kesulitan untuk mengubah pola tidur tersebut. Padahal, bagi balita, waktu tidur bukan sekadar waktu istirahat, tapi juga waktu penting untuk pertumbuhannya.
    Anak yang kurang tidur akan mengalami kerentanan daya tahan tubuh dan iregulasi sistem endokrin. Bahkan, ini bisa berpotensi menjadi pencetus obesitas. Secara kognitif, ia juga akan lebih lambat bereaksi dan sulit berkonsentrasi. Jika ia sudah mulai sekolah, tentu ini akan berdampak buruk pada performanya di kelas. Inilah mengapa penting bagi Bunda untuk membentuk pola tidur yang baik pada diri anak.
    Sebelum membentuk pola tidur si kecil, Bunda perlu mencari tahu terlebih dulu, apa faktor yang mengganggu pola tidurnya. Apakah ia merasa tubuhnya kotor atau tidak segar, apakah ia lapar, apakah bajunya tidak nyaman, apakah suasana di sekitarnya terlalu bising, atau apakah dia mengalami gangguan kesehatan seperti asma dan alergi. Jika demikian, konsultasikan ke dokter agar si kecil bisa tidur dengan lebih nyenyak.
    Namun, jika si kecil bebas dari gangguan kesehatan, ada beberapa langkah sederhana yang bisa Bunda ambil untuk membantu membentuk pola tidurnya: 1) mandikan dia dengan air hangat; 2) pastikan perutnya dalam keadaan kenyang sebelum tidur; 3) pakaikan baju tidur yang lembut dan nyaman; 5) nyanyikan lagu pengantar tidur atau bacakan dongeng dengan suara pelan; 6) biarkan dia menggenggam mainan kesayangannya.
    Jika Bunda mengalami stres semasa kehamilan, hormon stres yang Bunda keluarkan juga dapat memengaruhi perkembangan otak janin. Alhasil, begitu lahir, si kecil akan sering rewel—terutama pada jam tidur. Karena itu, tanamkan kebiasaan hidup sehat dan bebas stres sejak masa kehamilan. Sebelum membentuk pola tidur sehat untuk sang buah hati, Bunda pun perlu menerapkan pola tidur yang baik dan istirahat yang cukup.

    16 Cara Merangsang Otak Anak


     16 Cara Merangsang Otak Anak


    Otak bayi baru lahir terdiri dari 100 milyar sel sebagian sudah terhubung sejak lahir dan akan berakhir di usia 3 tahun. Hingga usia 6 bulan, otak bayi 75% besar otak dewasa. Sampai usia 8 bulan, otak bayi cukup untuk menanggapi kejadian-kejadian di sekitarnya. Beri stimulasi yang tepat!
    1. Lakukan pijat bayi dengan santai. Setiap pijatan merangsang sel saraf otak untuk saling terhubung.
    2. Lakukan senam ringan untuk bayi, misalnya gerakkan tangan bayi menyilang di depan dada sebanyak 4 kali.gerakkan kaki sperti mengayuh, sebanyak 4 hitungan. Bayi senang menikmatinya, asalkan tidak terlalu lama.
    3. Bicaralah dengan bayi apapun yang sedang Anda lakukan, dia akan belajar bicara dan berbahasa. Dengan memberi jeda di akhir kalimat, Anda mengajarkan pola bicara dan percakapan.
    4. Bicara dengan intonasi yang berubah ekstrem untuk merangsang otak.
    5. Menyanyilah untuk bayi setiap hari lagu yang sama, dengan mengulang-ulang nyanyian ini, bayi belajar memprediksi dan menghafal lagu.
    6. Tunjukkan gambar-gambar dari buku bayi dengan warna-warna terang dan kontras, tetapi tidak lebih dari dua gambar supaya bayi tidak bingung.
    7. Ajak bermain ciluk ba untuk mengajarnya tentang objek permanen, meski dia tidak melihat Anda bukan berarti Anda tidak ada. Ini memberikan landasan kepercayaan bayi terhadap Anda.
    8. Tirukan ekspresi dan suara bayi supaya dia belajar bahwa dia bisa memberi pengaruh pada lingkunganya.
    9. Ubah posisi bayi setiap 30 menit agar dia dapat melihat sekeliling dari beberapa sudut pandang. Berdiri tegak, tengkurap dan telentang. Pangku dia di pangkuan, goyang dengan lembut kaki Anda untuk mengajarnya tentang terak.
    10. Untuk menguji pendengarannya, bunyikan rattle di dekat telinganya, kemudian kea rah belakang. Dia akan belajar memusatkan pendengarannya pada bunyi.
    11. Beri bayi benda-benda aneka tekstur untuk disentuh.
    12. Berikan mainan yang aman untuk digigit-gigit supaya bayi belajar mengenal tekstur lewat lidahnya.
    13. Bernyanyi dan bertepuk tanganlah supaya bayi menirukan gerakan tepuk tangan. Tepuk tangan penting untuk koordinasi kedua belahan otak bayi.
    14. Ajak anak keluar rumah, tunjukkan berbagai mahkluk hidup dan benda-benda di luar rumah.
    15. Beritahu bayi Anda mencintainya. Bayi akan segera belajar arti cinta Anda sebelum dia mampu membalasnya.
    16. Kenalkan bayi dengan anak lain, misalnya mengajaknya keluar rumah untuk melihat anak lain yang lebih besar sedang bermain, atau, seringlah bertemu saudara sepupunya.(me)

    Mengajar Si Kecil Membaca


    Mengajar Si Kecil Membaca

    Mengajar Si Kecil Membaca

    Untuk melatih kecerdasan balita, tidak ada yang lebih baik dibandingkan mengajarkan mereka membaca. Pengenalan huruf dan angka sangatlah penting untuk otak mereka. Dan sebenarnya, mengajar anak Anda membaca bisa dimulai dari usia yang cukup dini, tidak perlu menunggu mereka berada di sekolah. Kemampuan membaca sangat berguna bagi kecerdasan otak mereka. Dan seorang anak yang tumbuh dengan rasa senang membaca akan lebih cepat dalam memperdalam ilmu mereka. Tentunya, mengajar si kecil membaca tidak selalu mudah. Karena itu, di bawah ini ada beberapa tips yang dapat membantu Anda untuk mengajar anak Anda membaca.
    Perlu Anda ketahui bahwa anak-anak tidak belajar membaca menggunakan matanya, tetapi mengunakan telinganya. Orang tua dapat membantu anak mengenali huruf dengan berbicara kepada mereka, membacakan buku dan bermain permainan pendengaran seperti pantun. Semakin banyak buku yang Anda bacakan kepada anak Anda, semakin banyak kosa kata yang ia kuasai. Kosa kata yang lebih luas akan membantunya mengenali berbagai macam kata saat ia mulai membaca.
    Dari lahir sampai usia tiga tahun, anak-anak mendengarkan berbagai kata-kata yang diucapkan dan mulai belajar berbicara. Anak-anak berusia tiga sampai empat tahun mulai memperluas kosa kata mereka dan mulai bisa “bersajak” atau mencari kata-kata yang mempunyai bunyi akhir yang sama. Saat mereka mulai bersekolah, mereka akan diajarkan cara menyatukan huruf-huruf untuk membentuk suatu kata dan menyuarakannya. Mereka mulai belajar membaca kalimat yang sederhana. Setahun dua tahun kemudian mereka akan bisa membaca buku yang mempunyai beberapa bab dan membaca dengan fasih dengan pengertian.
    Sebelum mereka mulai bersekolah pun, Anda bisa membantu menyiapkan mereka untuk bisa membaca. Ajarkan mereka alfabet dan bunyi alfabet. Ini adalah awalan dari fonik. Fonik adalah mempelajari apa yang huruf dan kombinasi huruf “katakan”. Fonik adalah bagian yang penting dalam belajar membaca. Ketika anak Anda belajar bunyi huruf, ajarkan untuk “menyatukan” huruf-huruf tersebut untuk “membunyikan” kata baru. Contohnya, huruf a, p, e, l disatukan akan membentuk “bunyi” kata baru yaitu “apel”. Setelah itu, ajarkan utuk membaca kalimat yang pendek menggunakan fonik. Perlahan-lahan ia akan mulai bisa membaca kata demi kata dan akhirnya kalimat demi kalimat dan dapat mengerti sepenuhnya.
    Saat Anda membacakan buku kepada anak Anda, ajarkan ia mengeja sambil Anda membacakan cerita. Pilih kata-kata yang mudah dan pendek terlebih dahulu kemudian setelah ia menguasai kata-kata yang mudah dan pendek, Anda bisa mulai mengajarnya mengeja kata-kata yang lebih panjang. Jangan membacakan cerita dengan terburu-buru, tetapi tunjukkan tiap kata dan tiap huruf kepadanya agar ia mulai mengingat dan mengenali setiap huruf dan kata.
    Membaca adalah kemampuan yang bisa dipelajari anak Anda sejak dini. Dan kemampuan ini bila dipupuk sejak dini mempunyai berbagai manfaat bagi kecerdasannya. Anak yang gemar membaca terbukti dapat menjadi lebih cerdas dan mempunyai berbagai macam pengetahuan saat ia menjadi dewasa. Tentunya, untuk menumbuhkan rasa suka membaca, Anda harus menjadi contoh baginya. Rasa suka membaca akan tumbuh bila ia sering melihat orang tuanya membaca buku di dalam kesehariannya. Kebiasaan baik Anda bisa membantu buah hati Anda menjadi lebih cerdas, jadi kenapa tidak memulainya?

    Membaca Yang Menyenangkan


    Mengajar Bayi Membaca Dengan Menyenangkan (3)  Metode Glenn Doman

    Mengajar Bayi Membaca Dengan Menyenangkan (3) Metode Glenn Doman

    Kebiasaan membaca yang tumbuh sejak kecil selain baik untuk perkembangan otaknya juga membuat anak bisa lebih berpikir rasional dan lebih mampu mengendalikan diri. Intinya, kebiasaan membaca sejak kecil akan memperkaya wawasan anak yang bermuara pada jati diri manusia yang lebih berkualitas. Semakin dini seorang anak membaca akan memupuk kebiasaan dan kecintaannya pada kegiatan membaca.
    Beberapa penelitian menyebutkan megapa anak harus diajarkan membaca sejak mereka bayi.
    1. "Hiperaktivitas" seorang anak usia 2-3 tahun ternyata diakibatkan oleh kehausan akan pengetahuan.
      Jadi orangtua sebaiknya memberikan kesempatan pada si kecil untuk memuaskan rasa dahaga itu. Bapak-Ibu juga harus memahami bahwa menaruh si kecil pada boks bayi sepanjang hari akan sangat menghambat kemampuan si kecil mengeksplorasi lingkungannya. Boks akan mebatasi bayi untuk mengenal lingkungannya. Juga membatasi pertumbuhan syaraf otaknya karena membatasi gerakannya, seperti merayap, merangkak, berguling-guling – yang merupakan suatu proses penting bagi pertumbuhan anak yang normal. Kita berpikir, menempatkan si kecil di boks adalah upaya melindungi dirnya dari bahaya yang mengancamnya, seperti menyentuh kabel listrik atau terjatuh dari tangga. Padahal yang sebenarnya si kecil disimpan dalam boks bayi supaya kita tidak perlu mengawasinya. Jadi, jelaslah menaruhnya di boks sepanjang hari hanya akan menghambat kebebasan anak untuk belajar.
    2. Kemampuan anak untuk menyerap informasi pada usia 2-3 tahun tidak pernah akan terulang lagi.
      Masa ini adalah periode kehidupan dimana otak anak bagaikan pintu yang terbuka untuk semua informasi. Selama periode ini ia akan menangkap semua informasi. Pada periode ini anak bisa belajar membaca dengan mudah. Itu artinya Anda harus memberinya kesempatan dengan mengajarinya membaca. Ingatlah, otak manusia itu unik, semakin banyak diisi semakin banyak pula yang dapat ditampungnya.
    3. Jauh lebih mudah mengajar seorang anak membaca pada usia 2-3 tahun daripada di usia-usia yang lebih tinggi.
      Selama periode ini kita harus memuaskan kehausannya akan benda-benda yang ingin ia selidiki. Jadi, jangan menghalangi si kecil untuk belajar. Pada masa-masa periode yang sangat penting bagi masa depan si kecil ini, ajak mereka belajar membaca sehingga terbukalah pintu menuju khazanah ilmu yang begitu kaya dan beragam. Selama tahun-tahun yang tidak dapat diulangi lagi ini, terbentuk intelektualitas si kecil. Minat dan kemampuannya ditentukan selama tahun-tahun ini. Jadi, berikan kepada si kecil setiap kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan yang dia sukai dengan mengajari membaca sejak dini.
    4. Anak-anak yang diajarkan membaca pada usia yang sangat muda akan menyerap lebih banyak informasi.
      Mereka yang belajar membaca ketika masih sangat muda juga cenderung lebih mudah mengerti dan lebih cepat bisa membaca. Karena anak-anak yang masih sangat muda ini tidak takut membaca dan tidak menganggap membaca sebagai "mata pelajaran". Mereka menganggap membaca sebagai sebuah kegiatan menarik di antara hal-hal menarik lainnya yang membuat hari-hari mereka begitu menyenangkan.

    Manfaat Corat Coret Balita

    Manfaat Corat-coret Balita
    Di balik titik, garis dan lengkung yang dibuatnya, banyak manfaat yang bisa didapat dari aktivitas corat-coret bagi balita. Seperti Pablo Piccaso yang menghasilkan master piece pertamanya, The Picador, di usia 8 tahun, balita Anda pun bisa.
    • Perkembangan motorik, koordinasi tangan-mata. Ketika mencoret, anak berlatih mengendalikan gerak organ tubuh. Setiap gerakan alat tulis atau gambar yang digunakan, menuntut anak mengendalikan gerakan bahu, tungkai lengan, hingga jemari, yang menggenggam alat tulis itu. Selain itu, ketika mencoret anak belajar memadukan gerakan tangan dengan mata.
    • Ekspresi emosi, menjajal sensori. Pada usia 1 tahun anak bisa merasakan berbagai sensasi dengan panca inderanya. Kemampuan itu mendorong anak bereksperimen, yaitu dengan cara menjajal berbagai permukaan materi untuk dicoret-coret. Merasakan sensasi berbagai media saat mencoret, memberi anak pemahaman sebab akibat, karena ia bisa mengamati hasil perbuatannya pada media yang berbeda. Sensasi yang dirasakan menyenangkan, mendorong anak makin ekspresif mencoret.
    • Pengenalan awal menulis. Tahapan awal mencoret yang dilakukan anak dimulai dari sebuah titik, kemudian garis lurus patah-patah, hingga menjadi kumpulan garis melengkung yang mirip benang kusut. Dr. Alice Honig menjelaskan, di akhir usia 2 tahun anak akan bisa menggambar garis tunggal, meski belum lurus. Menurutnya, menggambar garis tunggal yang jelas ujung dan pangkalnya, membutuhkan kematangan intelektual. Selain itu, jika kita perhatikan, di antara coretan anak akan terlihat bentuk-bentuk mirip huruf. Menurut Alice, "Itulah yang menjadikan aktivitas mencoret penting untuk didukung orangtua, sebab menyiapkan anak untuk belajar menulis kelak." (me)

    Tips Cegah Dehidrasi Pada Balita

    Tips Cegah Dehidrasi pada Balita
    Mencegah memang selalu lebih baik dari mengobati. Seperti pada kasus dehidrasi (kekurangan cairan) pada balita yang bisa menyebabkan gangguan kesehatannya.

    Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari terjadinya dehidrasi pada balita Anda.
    • Biasakan balita untuk minum secara teratur setiap hari, terutama bila dia banyak beraktivitas. Cairan yang dikonsumsi sebaiknya diatur agar bervariasi
    • Anak harus minum air paling tidak 8 gelas sehari. Anda dapat memberinya dalam bentuk kombinasi aneka jenis cairan, seperti jus buah, buah segar, sup, dan lain-lain.
    • Berilah minuman sebelum balita Anda mulai beraktivitas, seperti bermain di halaman.
    • Tetaplah beri minuman pada balita, sekalipun dia tidak begitu haus.

    Kamis, 19 Juli 2012

    Menambah Berat Badan Anak


    Menambah Berat Badan Anak

    Menambah Berat Badan Anak

     


    Orang tua mana pun pasti bangga memiliki anak dengan tubuh berisi yang menggemaskan. Namun, tak sedikit pula orang tua yang khawatir karena buah hati tercinta tampak lebih kurus dibandingkan teman-teman lain sebayanya. Apakah Bunda termasuk salah satu di antara mereka? Jika demikian, jangan khawatir. Ada solusi untuk menambah berat badan anak. Yang perlu Bunda ingat, lain permasalahannya, lain pula solusinya. Lain penyebabnya, lain pula penanganannya.
    Misalnya, untuk menangani masalah anak picky eater, Bunda bisa mengakalinya dengan mengkreasikan menu dari bahan makanan favoritnya. Jika ia senang kentang, Bunda bisa membuatkan mashed potato, kentang kukus, kentang goreng, kentang panggang, sup dengan kentang rebus, dan sebagainya. Selain itu, sediakan juga stok camilan sehat agar bisa si kecil santap di sela-sela waktu makan. Untuk menambah berat badan anak, yang perlu diperhatikan bukanlah seberapa banyak porsi yang harus ia makan, tapi seberapa sering ia mengonsumsi makanan sehat.
    Kemudian, pastikan juga makanan yang Bunda berikan mengandung banyak zat besi. Karena, kekurangan zat besi sangat berpengaruh terhadap turunnya nafsu makan si kecil. Kandungan zat besi banyak terdapat pada daging dan sayuran hijau. Jus buah segar juga dapat membantu proses penyerapan zat besi ke dalam tubuh. Yang terpenting adalah jangan dibarengi dengan teh, kopi, ataupun susu kalsium karena akan menghambat penyerapan zat besi.
    Namun, pada beberapa kasus, ada pula anak yang tidak bisa gemuk karena memang sudah merupakan faktor keturunan. Seperti halnya obesitas yang berpotensi menurun pada anak, anak dari orang tua bertubuh kurus juga tidak akan segemuk teman-temanya. Sebanyak apa pun ia makan, berat badannya akan sulit sekali untuk bertambah. Penyebabnya antara lain karena metabolisme tubuh yang cepat sehingga proses pencernaannya pun lebih cepat pula. Jika demikian, Bunda cukup memastikan bahwa si kecil mengonsumsi makanan dan minuman bernutrisi dengan intensitas yang cukup. Batasi jajanan-jajanan yang tidak menyehatkan.
    Lain halnya jika si kecil memiliki kelainan medis, Bunda mungkin perlu membawa dia ke dokter. Setelah mengetahui apa jenis penyakitnya, barulah Bunda bisa menentukan langkah penanganannya. Penyakit Celiac, misalnya, merupakan faktor utama yang menghambat penyerapan gizi sehingga pertumbuhan anak jadi ikut terhambat. Anak yang mengidap penyakit ini sebaiknya tidak mengonsumsi makanan dari gandum atau bahan makanan apa pun yang mengandung gluten karena akan menyebabkan berat badannya turun. Jadi, menambah berat badan anak bukan berarti memberinya asupan sebanyak mungkin. Konsultasikan dulu kepada dokter untuk memastikan asupan apa yang cocok untuknya.

    Gerakan Tubuh Anak Cerdas


    Gerakan Tubuh Anak Cerdas

    Gerakan Tubuh Anak Cerdas

     
    Seorang ibu gemas melihat balitanya yang tak pernah bisa duduk anteng. Apalagi jika harus mendatangi tempat umum atau bersilahturahmi ke rumah teman dan kerabat. ‘’Capek saya. Bahkan malu kalau anak saya sampai jalan kesana kemari dan naik-naik tangga jika diajak bertamu. Anak saya ini kayaknya hiperaktif,’’ keluhnya. Ia pun mendatangi ruang konsultasi psikologi untuk menanyakan apakah ada yang tak sesuai dengan perkembangan anaknya.
    Menurut Psikolog Perkembangan Anak, Alzena Masykouri, M.Psi, semua anak tumbuh dan berkembang dalam tingkatan yang bervariasi. Termasuk di dalamnya perkembangan kecerdasan gerak fisiknya atau kinestetik. Ada satu fase perkembangan motorik kasar yang berkembang dengan pesat, tapi ada fase lain perkembangan motorik halus menjadi perhatian utama.
    Alzena menyebutkan, bodily kinesthetic intelligence atau cerdas kinestetik sebagai kemampuan manusia menghubungkan dan menggunakan pikiran selaras dengan gerakan tubuh, termasuk kemampuan tubuh untuk memanipulasi benda dan membuat aneka gerakan. ‘’Anak yang cerdas kinestetik itu mampu menggunakan dan menghubungkan antara pikiran dan tubuhnya secara bersamaan untuk mencapai tujuan tertentu,’’ katanya. Misalnya, anak yang terampil memanjat pohon, menerbangkan layangan, atau bermain lompat tali dengan berbagai variasi gerakan. ‘’Beda dengan anak yang mengalami gangguan hiperaktivitas yang biasanya bergerak tidak terarah dan cenderung impulsif. Tidak ada gerakan yang terencana,’’ jelas Alzena. Tentu saja anak dengan hiperaktif ini sulit mencapai tujuan dari gerakan kompleks, seperti memanjat pohon atau bermain lompat tali.
    Menurut Lwin, et.al dalam bukunya How to Multiply Your Child’s Intelligence, karakteristik anak yang cerdas secara kinestetik dapat teramati oleh Anda. Anak amat senang bergerak seperti berlari, berjalan, melompat, dan sebagainya di ruangan yang bebas. Meski terkadang jatuh, tapi keadaan ini masih normal bila anak berusia di bawah tiga tahun. “Jangan batasi geraknya, karena memang fisiknya
    sedang berkembang. Namun Anda bisa menjaganya agar tidak terjatuh,” ujar Alzena.
    Selain itu anak yang cerdas kinestetik pada usia balita juga mampu melempar benda secara terarah kira-kira sejauh satu meter, senang memanjat benda yang tinggi, bermain di air, dan naik turun tangga. ’’Anak mampu melompat dengan dua kaki seperti lompat kodok. Kemampuan ini memerlukan keseimbangan tubuh dan biasanya dikuasai anak usia 4-5 tahun,’’ imbuh Alzena. Ketika Anda memasang lagu, tubuhnya bergerak harmonis mengikuti irama musik. Senang aktivitas pura-pura (role playing) misalnya, pura-pura jadi kodok, bebek, menirukan orang menyetir mobil, atau memasak. Tidak menyukai duduk dalam waktu yang lama. Ciri lainnya, anak dapat melepaskan kaos, celana, dan kaos kaki sendiri. Juga bisa membangun jembatan dengan menggunakan balok-balok tanpa terjatuh. Aktivitas ini melibatkan keterampilan motorik halus, koordinasi visual motorik, dan keseimbangan.
    Sedangkan, untuk anak usia 6-12 tahun kecerdasan kinestetiknya ditunjukkan dengan keseimbangan ketika berdiri di atas satu kaki selama beberapa detik, berjalan mundur sambil berjinjit, bergerak di dalam air setinggi pinggang, dan melakukan gerakan tari sederhana. ’’Jika anak memiliki kemampuan kinestetik ini berarti ia melebihi kemampuan rata-rata anak seusianya,’’ kata Alzena. Menurut dosen psikologi Universitas Paramadina Jakarta ini kecerdasan kinestetik termasuk kecerdasan jamak, artinya anak juga memiliki kemampuan lain yang berkaitan dengan kecerdasan gerak ini.
    Konsentrasi dan gerak terarah

    Kegiatan yang bisa diajarkan yang berkaitan dengan motorik halus, antara lain melukis, membuat keramik, dan membatik. Pada usia 2-4 tahun anak bisa diajarkan membuat Play-Doh dengan meremas dan membentuk sesukanya. Ketika memasuki usia 5 tahun, ajak anak membuat pola dan menggambar sesuai imajinasinya.
    Jenis permainan anak tak hanya kegiatan fisik atau permainan di luar ruangan, tapi juga permainan di dalam ruangan yang memerlukan konsentrasi. Tugas orangtua adalah memfasilitasi gerakan anak. Bila anak sedang senang naik-naik perabotan rumah, buatlah permainan yang memberi kesempatan anak untuk memanjat-manjat. Misalnya, dengan berpura-pura berada di hutan dan menirukan semua gerakan binatang. Ajak anak menjadi kelinci, melompat-lompat keliling ruangan, menjadi ular dengan merayap seperti ular, atau menjadi monyet dengan bergelantungan di pinggiran kusen pintu. Kali lain, ketika hujan deras turun, ajak anak melakukan kegiatan dalam ruangan, misalnya membangun istana dengan balok kayu, main rumah-rumahan di kolong meja makan, atau main ular tangga. Fasilitasi anak dengan beragam alat seperti bola, hula-hop, dan matras jungkat jungkit. Kegiatan ini dapat mengalihkan perhatian anak dari layar tv, bermain play station atau video games. Jangan lupa luangkan waktu untuk bermain bersamanya.

    Full kegiatan yang melibatkan fisik
    Libatkan kecerdasan gerak dalam kegiatan belajar anak. Misalnya, jika anak ingin menghapal ibukota provinsi Indonesia, minta anak membuat urutan garis dengan menggunakan kapur atau spidol mulai dari ujung ke tengah dan seterusnya. Bisa juga ketika mengajarkan kosakata misalnya, gempa bumi, gambarkanlah dengan ilustrasi gerakan tubuh tanpa kata-kata. Atau ketika belajar matematika, gunakan jari-jari untuk berhitung dan menggunakan lengan atau kaki untuk mengukur area. Pada anak berusia 2-5 tahun, gambarkan bentuk geometri seperti segitiga, lingkaran atau persegi dengan merenggangkan tubuh
    dan tangannya. Anak akan lebih mudah menerima dan mengingat konsep-konsep tersebut dibanding sekedar menghapalkannya.
    Minta anak menggunakan tubuhnya untuk mengekspresikan emosinya, misalnya melompat saat ia merasa
    gembira atau mengerutkan dahi ketika marah. Ketika anak sedang bermain, setel musik kegemarannya dan biarkan anak berpura-pura menjadi penyanyi atau mengekspresikan lagu. Ini dapat membantu mengembangkan kemampuan berpikir kreatifnya. Berdansa atau menggerakkan tubuh selain membuat anak senang juga bisa mengusir rasa stress anak.
    Untuk memperpanjang kemampuan memori kinestetik anak bisa terlihat melalui pola geraknya seperti berpantomim. Misalnya, minta anak memeragakan seekor gajah, bentuk angka 9, bentuk ombak di laut atau bunga yang sedang mekar. Minta anak untuk mengulangi kembali gerakan tersebut setelah jeda istirahat 10-15 menit. Ini dapat menantang batas motoriknya dan meningkatkan keluwesan gerak tubuh
    dan posturnya. Aktivitas ini juga berperan untuk perkembangan kemampuan berpikir anak. Tunjukkan gambar hewan, objek benda atau bangunan, lalu minta anak membuat posisi dengan bahasa tubuh dan menggerakkan seluruh tubuhnya. Amati posisi atau sikap tubuh anak ketika bergerak agar gerakan tidak membahayakan koordinasi tubuhnya.

    Fitness anak
    The National Association for Sports and Physical Education merekomendasikan anak usia sekolah melakukan aktivitas fisik sedikitnya satu jam sehari dengan variasi kegiatan yang berbeda-beda setiap 15-30 menit. Sebelum mengajak anak beraktivitas, sebaiknya kenali dulu tingkat perkembangan, umur, kemampuan, dan minat anak.
    Pada usia 4 dan 6 tahun, anak mulai mengasah kemampuan dasar fisiknya seperti melompat, melempar, menendang, dan menangkap. Biasanya anak menyukai olahraga tim seperti sepak bola, softball, dan basket. Ada anak yang mampu berkompetisi, namun ada pula belum mampu terlibat dalam kejuaraan liga. Kenali karakter anak dan yang penting tetap beri dukungan dengan menjadi pelatih mentalnya atau penggembira ketika anak bermain.
    Anak mulai menikmati, mengkoordinasi, dan mengembangkan kemampuannya ketika berusia 8-12 tahun. Saatnya bagi Anda untuk melihat dan mengkonfirmasi minat anak. Apakah anak mulai meninggalkan jadwal sepak bolanya di hari Minggu atau justru berminat mengikuti kejuaraan liga? Tanyakan dan diskusikan pada anak. Jangan paksa anak jika dia memang tidak tertarik olahraga. Coba tawarkan kegiatan lain, seperti melukis, menari, atau membuat prakarya yang juga bisa mengembangkan saraf motorik halusnya.
    Buat permainan bola 1 lawan 1 atau 2 lawan 2. Aktivitas olahraga ini tak hanya melatih gerak tubuh anak tapi juga mengajarkan sportifitas, kerjasama tim, menargetkan tujuan, menghadapi tantangan, dan keakraban. Jika perlu, daftar kan anak ke klub olahraga seperti bela diri, berenang, hiking, dan sebagainya. Anak yang cerdas gerak biasanya mampu dan senang menendang bola secara terarah. Dengan mengembangkan kecerdasan kinestetik melalui aktivitas fisik, maka anak bermain dan menyenangi gaya hidup yang aktif salah satunya melalui kegiatan olahraga atau permainan.
    Kegiatan di dalam rumah pun bisa Anda manfaatkan sebagai gerak kinestetik. Ajak anak terlibat dalam pekerjaan rumah mulai dari membersihkan tempat tidur sampai memasak. Melalui kegiatan memasak, seperti mengulen adonan kue dapat melatih kemampuan gerak anak, yaitu meremas, membentuk, dan memotong. Selain itu anak juga bisa belajar ilmu pengetahuan, misalnya air ketika dipanaskan akan mendidih dan membentuk uap.
    Paling mudah mencari contoh dari cerdas gerak, dengan melihat keberhasilan para atlet. Misalnya Tiger Woods, Michael Jordan, adalah atlet top dunia yang tentu saja kita semua mengakui kemampuannya dalam mengendalikan pikiran dan gerakan tubuhnya. Namun, tidak hanya sekedar menjadi atlet olahraga, cerdas kinestetik juga memiliki manfaat antara lain:
    Mengembangkan kemampuan psikomotorik.
    Kemampuan psikomotorik adalah kemampuan untuk mengkoordinasikan bagian tubuh dengan otak untuk
    mampu berfungsi secara harmonis. Kemampuan ini berkorelasi erat dengan jenis pekerjaan orang dewasa, misalnya penerbang (butuh koordinasi visual motorik dan pikiran yang sangat optimal), atau seniman (untuk melukis, menari, membuat patung, ukiran, membatik, dan sebagainya). Kemampuan psikomotorik
    ini sangat berkembang pesat di usia dini.
    Mengembangkan keterampilan sosial. Anak yang mampu bermain dengan baik (berlari, melompat, melakukan aktivitas motorik halus), biasanya keterampilan sosialnya lebih baik. Dengan aktivitas fisik ini anak memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan sebayanya. Dan karena kemampuan fisiknya yang baik anak mampu mengekspresikan diri melalui kegiatan fisik secara lebih baik. Sehingga mengembangkan pula keterampilan komunikasi interpersonalnya
    Mengembangkan kepercayaan diri dan harga diri.
    Anak sangat menikmati aktivitas yang mampu ia lakukan dengan baik. Misalnya, anak yang mampu bergerak harmonis dengan musik, maka ia pun akan senang menari dan hampir pada setiap kesempatan ia akan menari. Oleh karena itu mereka akan merasa lebih percaya diri bila dihadapkan pada situasi yang dapat menampilkan kemampuan fisiknya itu. Selain itu, juga membantu menjaga kesehatan dan berat badannya agar terhindar dari obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit jantung.
    Perhatikan keamanan dan kesehatan anak, segera hubungi dokter Anda jika anak mulai mengeluh sakit di bagian tertentu. Ada kemungkinan anak pernah terjatuh, terluka atau keseleo namun tidak segera memberitahu Anda. Jika kondisi anak tergolong kronis, jangan libatkan dulu dengan kegiatannya. Konsultasikan dengan dokter, beberapa aktivitas yang aman bagi si kecil dan bagaimana memberikan fasilitas keamanan terbaik bagi si kecil. Sehingga Anda tidak melulu melarang anak dan bersikap panik.